Jakarta, 30 Juli 2024 – Perumda Air Minum Tirta Kepri mendapatkan fasilitas lokakarya dari Bank Dunia untuk Evaluasi Rencana Bisnis. Lokakarya ini berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta pada 30-31 Juli 2024 dan diharapkan memberikan wawasan serta bimbingan dalam penyusunan dan evaluasi rencana bisnis perusahaan.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Kepri, Ir. Abdul Kholik F, MM, menyatakan rasa syukur dan kebanggaannya atas kesempatan ini. “Alhamdulillah, Tirta Kepri mendapat kesempatan bantuan dari World Bank untuk ikut Workshop penyusunan Rencana Bisnis awal Agustus ini. Ini adalah peluang yang sangat berharga bagi kami untuk meningkatkan kapabilitas dan kinerja perusahaan dalam melayani masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, dalam waktu dekat, Perumda Air Minum Tirta Kepri juga sedang mengupayakan pendampingan penuh dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam penyusunan Rencana Bisnis Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang direncanakan akan dilaksanakan dalam skala besar. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat di wilayah Kepulauan Riau.
Lokakarya ini tidak hanya diikuti secara langsung di Jakarta, tetapi juga secara daring oleh pegawai Perumda Air Minum Tirta Kepri dari kantor Tanjungpinang, Kijang, dan Tanjunguban. Dengan adanya dukungan dan pendampingan dari Bank Dunia serta Kementerian PUPR, Perumda Air Minum Tirta Kepri optimis dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk menyediakan layanan air bersih yang berkualitas tinggi dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Kegiatan lokakarya ini akan melibatkan berbagai pihak terkait termasuk jajaran manajemen Perumda Air Minum Tirta Kepri, para ahli dari Bank Dunia, serta perwakilan dari Kementerian PUPR. Diharapkan, hasil dari lokakarya ini akan membawa perubahan positif yang signifikan dalam perencanaan dan implementasi strategi perusahaan ke depannya.
Perumda Air Minum Tirta Kepri terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan memanfaatkan setiap peluang untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi layanan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Dunia dan Kementerian PUPR, menjadi motivasi tambahan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut.