Perumda Air Minum Tirta Kepri menggelar acara ceramah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1446H pada hari Jumat, 27 September 2024. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga selesai, dan dihadiri oleh seluruh pegawai perusahaan. Ustadz Raja Innamul Hasan Alhafidz berkesempatan menjadi penceramah dalam acara yang penuh makna tersebut, di mana beliau membahas berbagai topik penting tentang sejarah, kemuliaan, dan ajaran Nabi Muhammad SAW.
Salah satu poin penting yang disampaikan Ustadz Raja Innamul Hasan Alhafidz adalah tentang Abu Lahab, tokoh yang terkenal dalam sejarah Islam sebagai penentang keras dakwah Rasulullah. Namun, ada sebuah kisah menarik di mana Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa neraka pada setiap hari Senin. Keringanan ini diberikan karena Abu Lahab merasa bahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, keponakannya, sehingga dia memerdekakan budaknya. Kisah ini menjadi pelajaran penting tentang besarnya keberkahan kelahiran Rasulullah SAW, bahkan bagi musuh-musuhnya.
Ceramah tersebut juga menyoroti kemuliaan umat Nabi Muhammad SAW. Ustadz Raja Innamul Hasan Alhafidz menjelaskan perbedaan besar antara Nabi Adam AS dan umat Nabi Muhammad SAW. Nabi Adam hanya melakukan satu kesalahan, tetapi Allah SWT murka dan menurunkannya dari surga, hingga terpisah dari istrinya Hawa. Sementara itu, umat Nabi Muhammad SAW berkali-kali melakukan dosa dan maksiat, namun Allah SWT tetap menjaga aib dan kehormatan mereka, serta tidak memisahkan mereka dari keluarga. Tidak hanya itu, Allah SWT juga menerima tobat umat Nabi Muhammad SAW dengan mudah, sedangkan Nabi Adam harus turun ke dunia sebagai hukuman atas kesalahannya.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita patut bersyukur atas kemuliaan ini. Rasulullah adalah manusia yang paling dekat dengan Allah SWT, namun tetap banyak diuji dalam hidupnya. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meneladani Nabi Muhammad SAW, baik dalam perbuatan maupun sunnahnya. Ustaz Raja Illman juga membawakan pesan dari kitab Ihya Ulumuddin yang mengingatkan tentang Hari Akhir, di mana pada saat itu para nabi akan berdiri di atas mimbar masing-masing. Namun, ada satu mimbar yang kosong. Ketika sahabat bertanya, Rasulullah menjelaskan bahwa mimbar tersebut disediakan untuk beliau, namun beliau tidak naik ke atas mimbar, karena beliau akan berada di hadapan Allah SWT, mengharapkan syafaat bagi umatnya.
Ceramah ini diakhiri dengan ajakan untuk senantiasa mencintai dan mengidolakan Nabi Muhammad SAW, karena beliau adalah utusan Allah yang membawa cahaya dan petunjuk bagi umat manusia. Sebagai pengikut Nabi Muhammad SAW, kita wajib menjaga iman, bersaksi bahwa beliau adalah utusan Allah, dan meneladani ajaran-ajarannya dalam setiap aspek kehidupan.