Ceramah Rutin Bulanan & Peringatan Isra Mi’raj 1446 H: Meningkatkan Kualitas Shalat Lima Waktu di Tahun 2025

Pada hari Jumat, 31 Januari 2025, Perumda Air Minum Tirta Kepri mengadakan kegiatan ceramah rutin bulanan yang kali ini diselaraskan dengan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 27 Rajab 1446 H. Acara ini menghadirkan Ustaz Rizha Hafiz, S.Pd.I, M.Pd sebagai penceramah, dengan mengusung tema “Resolusi Shalat Lima Waktu di Tahun 2025.”

Makna Isra Mi’raj & Urgensi Shalat Lima Waktu

Isra Mi’raj merupakan salah satu peristiwa agung dalam sejarah Islam, di mana Rasulullah ﷺ diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu dinaikkan ke Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat langsung dari Allah SWT. Berbeda dengan ibadah lain yang diperintahkan melalui wahyu, shalat adalah satu-satunya ibadah yang Allah tetapkan langsung kepada Rasulullah ﷺ tanpa perantara, menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini dalam kehidupan seorang Muslim.

Dalam ceramahnya, Ustaz Rizha Hafiz menekankan bahwa shalat lima waktu bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan sarana komunikasi langsung antara hamba dan Tuhannya. Oleh karena itu, kualitas shalat perlu terus ditingkatkan agar tidak hanya menjadi ritual formalitas, tetapi juga berdampak pada kehidupan spiritual dan akhlak seseorang.

Meningkatkan Kualitas Shalat: Dari Ritual Menuju Spiritualitas

Beliau menggarisbawahi bahwa ada beberapa faktor yang menentukan diterimanya shalat seseorang:

  1. Shalat Tidak Boleh Ditinggalkan
    • Shalat adalah ibadah yang tidak memiliki dispensasi untuk ditinggalkan dalam kondisi apa pun, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, di rumah maupun dalam perjalanan.
    • Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nisa ayat 145:
      “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.”
    • Salah satu ciri orang munafik adalah lalai dalam shalatnya, melaksanakan shalat hanya sebagai formalitas tanpa menghadirkan hati.
  2. Niat yang Ikhlas & Tata Cara yang Benar
    • Niat shalat harus dilakukan karena Allah, bukan sekadar rutinitas atau tuntutan sosial.
    • Selain niat, tata cara shalat juga harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT.
  3. Meningkatkan Kualitas Shalat
    • Memperbaiki kekhusyukan dalam shalat agar tidak hanya sekadar gerakan fisik.
    • Memahami bacaan shalat serta maknanya untuk meningkatkan rasa penghayatan.
    • Menjadikan shalat sebagai sarana introspeksi diri dan penyucian hati.

Kesimpulan: Resolusi Shalat di Tahun 2025

Sebagai penutup, Ustaz Rizha Hafiz mengajak seluruh pegawai untuk menjadikan tahun 2025 sebagai momentum memperbaiki kualitas shalat. Dengan shalat yang lebih baik, diharapkan setiap individu dapat meraih ketenangan batin, meningkatkan hubungan dengan Allah SWT, serta membentuk akhlak yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang refleksi spiritual, tetapi juga diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan pegawai, baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Semoga dengan meningkatkan kualitas shalat, kita dapat menjadi pribadi yang lebih bertakwa dan mendapatkan ridha Allah SWT.

Leave a comment